EFEKTIVITAS PROGRAM SERTIFIKAT
TERAKREDITASI GURU KELAS
Kamari
(Universitas
Terbuka)
http://pk.ut.ac.id/jp/52sept04/52kamari.htm,
Sabtu, 18 Maret 2006
Implementasi Otonomi daerah (Otda) memacu semangat penyelenggara daerah untuk memberdayakan potensi yang ada. Salah satu diantaranya
adalah dengan memberdayakan seluruh personal dalam
perangkat pemerintahan secara optimal dan tepat guna sesuai kemampuan yang ada.
Pada kenyataannya pemberdayaan personal, terutama
pada pendidikan, belum dapat dilakukan secara optimal. Untuk kasus guru SD, misalnya, masih banyak
yang mengajar di bawah beban minimal. Di SD dengan enam kelas terdapat beberapa
guru agama yang mengakibatkan beban mengajar mereka minim disamping
pemborosan dana untuk gaji. Menyikapi situasi ini, Pemerintah Daerah (Pemda)
Kabupaten Boyolali telah melakukan langkah terobosan
dengan mengalihfungsikan guru agama menjadi guru
kelas. Dengan demikian, kebutuhan guru
kelas dapat dipenuhi
tanpa menambah guru kelas baru. Program ini dikenal sebagai Program Sertifikat Terakreditasi Guru
Kelas (PST-GK).
Program PST-GK ini dilakukan Pemda
Kabupaten Boyolali bekerja sama dengan Universitas
Terbuka (UT). Melalui program ini, guru agama dibekali
kemampuan untuk menjadi guru kelas. Dengan demikian setelah selesai mengikuti
Program, peserta akan mempunyai kemampuan dan kewenangan sebagai guru kelas di
SD. Pada tahun 2002 semester I, untuk pertama kalinya UT dan Pemda Kabupaten Boyolali menyelenggarakan PST-GK di Indonesia dengan
peserta 240 guru agama.
Materi dalam Program PST-GK
diberikan melalui sistem jarak jauh.
Untuk itu, materi dikemas dalam bentuk buku, dikenal sebagai modul,
untuk dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa.
Pada umumnya, materi satu SKS dikembangkan dalam tiga modul. Dengan
demikian, matakuliah dengan bobot 3 SKS akan memiliki
sembilan modul sementara matakuliah 4 SKS akan
terdiri dari 12 modul. Untuk matakuliah tertentu,
selain teori, mahasiswa juga diwajibkan mengikuti praktikum.
Kurikulum PST-GK
terdiri dari tujuh matakuliah sebagai berikut
(Panduan Mahasiswa Program PGSD, 2002).
1. Konsep dasar IPA
1 (3 SKS)
Materi matakuliah ini berkaitan dengan
pengukuran, mekanika, bunyi, panas, listrik, magnit,
bumi, dan alam semesta, serta metode pembelajaran, dan cara penilaiannya.
2. Konsep Dasar IPA
2 (3 SKS)
Matakuliah ini membahas ciri dan keanekaragaman mahluk
hidup dan lingkungannya, tumbuhan berhijau daun, dan
tumbuhan tidak berhijau daun, makanan, kesehatan, penyakit
dan pencegahannya, sistem pencernaan, sistem
transportasi, sistem respirasi, rangka manusia, otot
manusia dan hewan, alat indra manusia dan hewan, pembiakan pada tumbuhan,
hewan, dan manusia, serta zat dengan menggunakan bantuan percobaan sederhana
dengan memanfaatkan alam sekitar, demonstrasi, dan model.
3. Pendidikan
Matematika 1 (3 SKS)
Matakuliah ini membahas pembelajaran
4. Penididikan Keterampilan Berbahasa (4 SKS)
Matakuliah ini membahas kegiatan keterampilan berbahasa mahasiswa secara terpadu
dan kegiatan mengapresiasi sastra berdasarkan
pemilihan tema yang ada dan belum ada dalam Garis Besar Program Pembelajaran
(GBPP)
5. Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
(4 SKS)
Matakuliah ini merupakana wahana untuk mengembangkan dan
melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat
diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari mahasiswa, baik sebagai
individu, anggota masyarakat, maupun sebagai mahluk
ciptaan Tuhan Yang maha Esa.
6. Konsep Dasar IPS
(4 SKS)
Matakuliah ini mengkaji konsep dasar IPS yang bersumber dari ilmu sejarah, geografi, ekonomi/koperasi, politik, sosiologi,
antropologi, dan psikologi sosial. Disamping itu, dalam matakuliah
ini dibahas juga kebudayaan, perubahan/perkembangan, nasionalisme/revolusi,
pemerintahan, konflik, kerjasama, lokasi/tempat, perpindahan, region, kebutuhan
manusia, keterbatasan sumber ekonomi, faktor produksi, lembaga ekonomi,
kekuasaan, pengaruh dan wewenang pemerintah,
individu, masyarakat, serta perubahan sosial.
7. Pembelajaran
Kelas Rangkap (PKR) (2 SKS)
Matakuliah ini diberikan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
serta keterampilan guru. Materi dalam matakuliah ini terdiri dari hakekat
PKR, model-model PKR, pengelolaan kelas rangkap, pemanfaatan lingkungan sebagai
sumber belajar, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi PKR, serta keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Dalam kaitannya dengan pelaksanaan
PST-GK di Kabupaten Boyolali, dilakukan penelitian
untuk melihat efektivitas penyelenggaraan PST-GK tersebut. Secara spesifik, ada empat tujuan dalam
penelitian yaitu mengevaluasi pelaksanaan PST-GK, melihat penguasaan lulusan
PST-GK terhadap materi pelajaran di SD dibandingkan dengan lulusan Program
lain, melihat pemenuhan syarat minimal penguasaan materi lulusan PST-GK, dan
melihat mata pelajaran yang belum dikuasai lulusan PST-GK. Untuk keperluan perbandingan kualitas,
lulusan PST-GK akan dibandingkan dengan lulusan dari DII Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) UT dan Sekolah Pendidikan Guru (SPG).
Program DII
Berdasarkan tujuan penelitian dan
karakteristik variabel yang diteliti, penelitian dilakukan dengan menggunakan
metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Ex Post facto. Untuk menjawab perbandingan penguasaan lulusan PST-GK dengan
lulusan D II PGSD dan SPG, dilakukan perbandingan penguasaan lulusan dari aspek
penguasaan
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh guru (kelas) SD yang mengajar di Boyolali. Sampel diambil dengan menggunakan cara proportional stratified random sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan analisis varian dua jalur (ANAVA 2
Jalur).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Responden dalam penelitian terdiri
dari 30 guru dengan latar belakang SPG, 35 guru lulusan ST-GK, dan 230 guru lulusan D II PGSD. Skor penguasaan
materi pelajaran dari responden dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Rerata Skor dan Simpangan Baku Penguasaan Materi Pelajaran
Sumber |
n |
Rerata |
Simpangan Baku |
A1 |
30 |
11,367 |
2,526 |
A2 |
35 |
13,286 |
2,793 |
A3 |
230 |
13,713 |
3,166 |
A4 |
65 |
12,892 |
2,587 |
B1 |
72 |
13,693 |
3,282 |
B2 |
72 |
12,583 |
2,862 |
B3 |
72 |
13,514 |
2,853 |
B4 |
72 |
13,583 |
3,107 |
B5 |
72 |
13,319 |
3,076 |
Keterangan :
A1 = Program Pendidikan SPG B1 = Mata pelajaran Matematika
A2 = Program Sertifikat (PST) B2 = Mata pelajaran IPA
A3 = Program D-II PGSD B3 = Mata pelajaran IPS
A4 = Program Sarjana non PGSD B4 = Mata pelajaran PPKn
B5 = Mata pelajaran
Bahasa
Sebelum melakukan ANAVA 2 Jalur,
data yang diperoleh diuji normalitasnya dengan hasil
semua variabel terdistribusi normal. Sementara itu, uji homogenitas
menunjukkan bahwa tiga kelompok yang akan diuji mempunyai varians
sama (lihat Tabel 2).
Analisis antar
Tingkat Pendidikan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam
penguasaan materi pelajaran SD untuk lulusan SPG, D II PGSD, dan PST-GK (lihat
Tabel 3). Sementara itu, perhitungan
analisis varians antar mata pelajaran (F=1,606 dengan
p=0,171) menunjukkan adanya perbedaan tetapi secara statistik tidak sifnifikan. Nilai
hasil uji-t untuk tiap-tiap pasangan mata pelajaran dapat dilihat pada Tabel
4).
Tabel 2.
Rekapitulasi Uji Homogenitas
Varians (Fmax Hartley)
No |
|
Sumber |
X |
F-max |
P |
Status |
1. |
Antar pendidikan |
Var-max |
10,022 |
1,571 |
0,067 |
homogen |
|
|
Var-min |
6,378 |
- |
- |
- |
2. |
Antar mata pelajaran |
Var-max |
10,769 |
1,323 |
0,121 |
homogen |
|
|
Var-min |
8,141 |
- |
- |
- |
Tabel 3. Nilai
Analisis Antar Tingkat Pendidikan
Kelompok |
Harga Uji-t |
p |
A1-A2 |
-3,274 |
0,002* |
A1-A3 |
-4,003 |
0,000* |
A1-A4 |
-2,903 |
0,009* |
A2-A3 |
-0,729 |
0,527 |
A2-A4 |
0,671 |
0,510 |
A3-A4 |
1,400 |
0,159 |
* Signifikan
Tabel 4.
Nilai Analisis Antar Mata Pelajaran
Kelompok |
Harga Uji-t |
p |
B1-B2 |
2,183 |
0,028* |
B1-B3 |
0,259 |
0,792 |
B1-B4 |
0,115 |
0,905 |
B1-B5 |
0,661 |
0,517 |
B2-B3 |
-1,924 |
0,052* |
B2-B4 |
-2,068 |
0,038* |
B2-B5 |
-1,522 |
0,125 |
B3-B4 |
-0,144 |
0,881 |
B3-B5 |
0,402 |
0,691 |
B4-B5 |
0,546 |
0,592 |
*
Signifikan
Dengan hasil
tersebut dilakukan ANAVA 2 Jalur dengan hasil seperti yang dapat dilihat pada
Tabel 5.
Tabel 5.
Rangkuman Anava 2 Jalur
Sumber |
Jk |
db |
RK |
F |
Rē |
p |
Antar A |
161,906 |
3 |
53,969 |
6,441 |
0,049 |
0,001 |
Antar B |
54,072 |
4 |
13,518 |
1,606 |
0,016 |
0,171 |
Inter AB |
257,333 |
12 |
21,444 |
2,548 |
0,077 |
0,003 |
Dalam |
2.862,009 |
340 |
8,418 |
- |
- |
- |
Total |
3.335,320 |
359 |
- |
- |
- |
- |
Hasil analisis menunjukkan besarnya
harga p
Ho : m1 = m2 = m3 = m4;
(Latar
belakang Pendidikan guru kelas SD di Boyolali telah
mempunyai kemampuan sebagai guru kelas seimbang terhadap terhadap
semua mata pelajaran di SD) dinyatakan di tolak.
Ha : m1 ≠ m2 ≠ m3 ≠ m4;
(Latar
belakang Pendidikan guru kelas SD di Boyolali tidak
semua mempunyai kemampuan sebagai guru kelas yang seimbang terhadap penguasaan
semua mata pelajaran di SD) dinyatakan diterima.
Atas dasar penolakan Ho dan
penerimaan Ha tersebut menyatakan bahwa ternyata ada perbedaan signifikan
antara latar belakang pendidikan dan penguasaan materi terhadap materi mata
pelajaran.
Sementara itu, harga p antar A
(0,001) menunjukkan adanya perbedaan signifikan yang disebabkan karena
perbedaan latar belakang pendidikan seorang guru terhadap penguasaan materi
pelajaran. Hasil tindak lanjut uji perbedaan pada setiap jenis latar belakang
pendidikan tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Rekapitulasi
Uji-t Antar Kelompok Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Sumber |
A1-A2 |
A1-A3 |
A1-A4 |
A2-A3 |
A2-A4 |
A3-A4 |
X |
-3,274 |
-4,003 |
-2,603 |
-0,729 |
0,671 |
1,400 |
p |
0,002 |
0,000 |
0,009 |
0,527 |
0,159 |
0,159 |
Harga p antar B (0,171) menunjukkan
ada beberapa mata pelajaran yang menunjukkan tidak terjadi adanya perubahan.
Tindak lanjut terhadap hasil tersebut dalam bentuk uji perbedaan antar mata pelajaran menunjukkan hasil seperti yang
dapat dilihat pada Tabel 7.
Dari temuan dapat disimpulkan
bahwa PST-GK telah mampu meningkatkan kemampuan
guru kelas lebih tinggi dari SPG dan sejajar dengan program D II PGSD. Dengan mengasumsikan
bahwa kualifikasi D II PGSD sebagai syarat minimal
kompetensi untuk guru SD maka dapat dikatakan bahwa lulusan PST-GK sudah
memenuhi syarat minimal sebagai guru kelas di SD karena kemampuannya tidak
berbeda secara signifikan dengan lulusan D II PGSD.
Tabel 7.
Rangkuman Uji-t antar Latar Belakang Pendidikan
Sumber |
B1-B2 |
B1-B3 |
B1-B4 |
B1-B5 |
B2-B3 |
X |
2,183 |
0,259 |
0,115 |
0,661 |
-1,924 |
p |
0,028 |
0,792 |
0,905 |
0,517 |
0,052 |
Sumber |
B2-B4 |
B2-B5 |
B3-B4 |
B3-B5 |
B4-B5 |
X |
-2,068 |
-1,522 |
-0144 |
0,402 |
0,546 |
p |
0,037 |
1,125 |
0,881 |
0,691 |
0,592 |
Sementara itu, dilihat dari
penguasaan lulusan PST-GK di
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Program PST-GK Efektif dalam membekali guru agama berkemampuan
guru kelas di SD PST-GK efektif dalam menyiapkan guru agama berkemampuan
guru kelas.
PST-GK telah memenuhi syarat minimal penguasaan
pelajaran sebagai guru kelas.
Penguasaan materi pelajaran para
Alumni PST lebih baik dibanding SPG dan seimbang dengan D-II dan S1 Bidang
Studi (Bahasa Indonesia, PPKn, Geografi,
BP) yang dimiliki oleh guru SD.
Latar belakang pendidikan guru SD di
Boyolali mempunyai pengaruh besar terhadap penguasaan
materi pelajaran sebagai guru kelas. Efektifitas
pelaksanaan Program tersebut dinyatakan dengan adanya kemampuan Alumni PST yang
telah mempunyai kemampuan penguasaan materi pelajaran yang seimbang dengan
Program D-II PGSD dan Program Sarjana (non PGSD) yang ada sekarang.
Program PST telah mampu meningkatkan
kemampuan sebagai guru kelas dan telah sejajar dengan program pendidikan lain
yang dipersyaratkan oleh guru kelas di SD.
Materi mata pelajaran yang masih
belum dikuasai dengan baik oleh para guru lulsan
Program Sertifikat Terakreditasi
(PST) Guru Kelas dari Guru Agama adalah
materi bidang studi Matematika dan IPA.
Saran
Perlu adanya pemikiran yang mendalam
untuk pemilihan program pendidikan. Hal tersebut dimaksudkan agar dengan adanya
peningkatan pendidikan dapat memberikan kontribusi
terhadap kemampuan seorang guru.
Mengingat bahwa PST-GK telah efektif
dan mampu meningkatkan guru dalam menguasai materi mata pelajaran di SD maka
dalam memenuhi kekurangan guru kelas dan mengefektipkan
guru Agama yang sangat besar jumlahnya dalam memenuhi beban tugasnya,
daerah-daerah lain segera dapat memprogramkan adanya
PST-GK.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. (1996). Tes prestasi: Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar. Edisi ke-2 .
Consuelo, G. S. (1993). Pengantar
metode penelitian. (Amiludin Tuwu
Terjemahan). Philippins: Rex Printing Company Inc,
buku asli diterbitkan tahun 1988.
Depdikbud. (1992). Katalog,
Program Penyetaraan D-II Guru Sekolah Dasar.
Nasir, M. (1983). Metode penelitian.