KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI

Benny A. Pribadi

(Universitas Terbuka)

 http://pk.ut.ac.id/jp/52sept04/52benny.htm, Sabtu, 18 Maret 2006.


Perkembangan teknologi yang kontinu dalam dunia kerja tidak hanya mengharuskan lulusan perguruan tinggi (PT) memiliki pengetahuan yang luas akan tetapi juga memiliki keterampilan profesional yang siap digunakan di lapangan pekerjaan. Kenyataan ini membawa konsekuensi bahwa PT secara terus-menerus perlu melakukan peningkatan kualitas lulusan agar memiliki kompetensi seperti yang diinginkan. UNESCO dalam konteks ini mengemukakan kompetensi yang perlu dimiliki oleh lulusan PT yaitu: (1) Pengetahuan yang memadai (to know), (2) Keterampilan dalam melaksanakan tugas secara profesional (to do), (3) Kemampuan untuk tampil dalam kesejawatan bidang ilmu/profesi (to be), dan (4) Kemampuan memanfaatkan bidang ilmu untuk kepentingan bersama secara etis (to live together).

Untuk dapat menghasilkan lulusan dengan kompetensi tersebut, PT perlu melakukan perbaikan yang kontinu terhadap fasilitas pembelajaran yang dimiliki. Salah satu bentuk fasilitas pembelajaran yang dapat memberikan kontribusi terhadap kualitas kemampuan dan keterampilan mahasiswa adalah ketersediaan serta pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran.

Artikel ini didasarkan pada hasil survei dan observasi tentang ketersediaan serta pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran di sejumlah PT. Jenis media yang tersedia dan pemanfaatannya di PT akan menjadi fokus pembahasan dalam artikel ini. Survei ketersediaan dan pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan menentukan 33 universitas dan PT negeri yang berpartisipasi. Penentuan sampel didasarkan pada keterlibatan universitas dan PT tersebut dalam kegiatan Teaching Grant dan Hibah Bersaing yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional (Dirjen Dikti Depdiknas).

Pengumpulan data dilakukan dengan analisis dokumen laporan yang berkaitan dengan pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran yang terdapat pada universitas dan PT partisipan, kunjungan terbatas, serta penyebaran kuesioner. Sebanyak 1000 berkas kuesioner dikirimkan kepada semua PT Negeri dan 50 PT Swasta. Sebanyak 872 responden terlibat dalam survei ini. Mereka adalah responden yang mengirimkan kembali kuesioner yang disebarkan. Responden terdiri dari pimpinan PT, dosen, mahasiswa, serta pengelola media dan teknologi pembelajaran di universitas dan PT masing-masing.

Kajian tentang ketersediaan dan pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran di PT perlu dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas kemampuan dan keterampilan mahasiswa. Hal ini pada akhirnya dapat memberi kontribusi yang positip terhadap peningkatan kualitas kompetensi lulusan PT sehingga mampu berperan secara signifikan, baik di bidang akademik maupun di dunia kerja kelak. Berikut ini definisi dan klasifikasi media dan teknologi pembelajaran serta pemanfaatannya di PT.

Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara dosen dengan mahasiswa (Heinich, dkk,1996). Dengan kata lain, media pembelajaran berperan sebagai perantara dalam pembelajaran yang dilakukan oleh antara dosen dengan mahasiswa. Heinich, Molenda, & Russel mengemukakan klasifikasi media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu (1) Media yang tidak diproyeksikan, (2) Media yang diproyeksikan (projected media), (3) Media audio, (4) Media video dan film, (5) Komputer, dan (6) Multimedia berbasis komputer.

Teknogi pembelajaran adalah bidang garapan dan keahlian yang dapat diaplikasikan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan aktivitas pembelajaran. Implementasi teknologi pembelajaran mempunyai makna adanya penggunaan teknologi baik berupa produk maupun pemikiran konsep untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi aktivitas pembelajaran.

Media yang tidak diproyeksikan terdiri dari beberapa jenis yaitu : benda nyata (realia), replika dan model, kit multimedia, simulator, bahan cetakan (printed materials), foto, gambar, chart, poster dan grafik. Berdasarkan bentuknya, jenis media ini dapat diklasifikasikan ke dalam media dua dimensi dan media tiga dimensi. Bahan cetakan seperti gambar, chart, poster, foto dan grafik tergolong sebagai media dua dimensi. Sedangkan realia, replika, model, dan simulator dapat digolongkan sebagai media tiga dimensi.

Setiap jenis media mempunyai karakteristik yang spesifik jika digunakan dalam aktivitas pembelajaran. Media dua dimensi dapat berbentuk gambar yang merepresentasikan suatu objek dan prosedur yang dapat dipelajari untuk menguasai suatu pengetahuan dan keterampilan tertentu. Sementara itu, media tiga dimensi yang dapat berbentuk media murah dan sederhana sampai jenis media yang mahal dan canggih, memberi kemungkinan bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang bersifat langsung yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan yang sedang dipelajari. Simulator dan bahan serta perlengkapan yang terdapat di laboratorium tergolong ke dalam jenis media tiga dimensi. Dengan menggunakan jenis media ini mahasiswa mempelajari pengetahuan dan prosedur tertentu yang perlu dipelajari dalam suatu mata kuliah.

Media yang diproyeksikan adalah jenis media yang penggunaanya diproyeksikan ke layar. Jenis media yang tegolong kedalam media yang diproyeksikan adalah overhead transparansi, film slide, dan gambar proyeksi komputer (Computer Image Projection).

Pada umumnya jenis media ini digunakan untuk membantu dalam presentasi materi pembelajaran. Penggunaan media overhead transparansi dan film slide mampu menayangkan teks dan gambar untuk memperjelas konsep yang diajarkan. Jenis media ini mampu menayangkan hampir semua jenis pengetahuan dan konsep melalui kombinasi tayangan teks dan gambar. Media overhead transparansi dan film slide dapat digunakan dalam proses belajar mengajar baik untuk kelompok sedang maupun besar.

Perkembangan teknologi proyektor saat ini telah memungkinkan pengajar atau presenter mempresentasikan output komputer, baik berupa teks, gambar, maupun kombinasi keduanya. Jika digunakan dalam proses pembelajaran maka hal ini diharapkan dapat menambah kualitas pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan yang diajarkan. Media dan teknologi gambar proyeksi komputer masih jarang digunakan karena harga proyektor LCD yang masih sangat mahal.

Media audio adalah bahan suara (audio) yang direkam dalam format fisik tertentu. Secara fisik jenis media yang tergolong sebagai media audio adalah kaset audio dan disk audio. Jenis media ini pada dasarnya dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan bunyi, suara, serta bahasa. Dalam jurusan seni dan bahasa, media audio dapat memberikan kontribusi yang positif jika diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh, laboratorium bahasa dan ruang akustik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jurusan bahasa dan jurusan etnomusikologi di PT seni.

Media video dan film adalah gambar bergerak yang direkam dalam format kaset video, Video Cassette Disc (VCD), dan Digital Versatile Disc (DVD). Jenis media ini dapat digunakan untuk mengajarkan hampir semua jenis topik perkuliahan. Namun demikian dalam penggunaannya kita perlu mengetahui karakteristik yang spesifik dari media ini yaitu kemampuannya dalam menayangkan objek bergerak (moving objects) dan proses yang spesifik. Pada jurusan Biologi, misalnya, medium video dapat digunakan untuk memperlihatkan bagaimana suatu objek atau spesies tumbuh dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Medium video dapat dapat digunakan untuk memperjelas pemahaman mahasiswa dalam pengajaran konsep gerak dan momentum jika diintegrasikan dalam topik spesifik dalam mata kuliah fisika.

Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh mahasiswa. Lebih dari itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media di dalamnya. Dalam hal ini Heinich, Molenda, & Russel (1996) mengemukakan bahwa :

“…It has ability to control and integrate a wide variety of media – still pictures, graphics and moving images, as well as printed information. The computer can also record, analyze, and react to student responses that are typed on a keyboard or selected with a mouse. “ (hal. 228)

Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word processor) tetapi juga sebagai sarana belajar multi media yang memungkinkan mahasiswa membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan. Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi perkuliahan yang relevan misalnya rancangan grafis dan animasi.

Multimedia berbasis komputer dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana dalam melakukan simulasi untuk melatih keterampilan dan kompetensi tertentu. Misalnya, penggunaan simulator kokpit pesawat terbang yang memungkinkan mahasiswa dalam akademi penerbangan dapat berlatih tanpa menghadapi risiko jatuh. Contoh lain dari penggunaan multimedia berbasis komputer adalah tampilan multimedia dalam bentuk animasi yang memungkinkan mahasiswa pada jurusan eksakta – biologi, kimia, dan fisika - melakukan percobaan tanpa harus berada di laboratorium.

Perkembangan teknologi komputer saat ini telah membentuk suatu jaringan (network) yang dapat memberi kemungkinan bagi siswa untuk berinteraksi dengan sumber belajar secara luas. Jaringan komputer berupa internet dan web telah membuka akses bagi setiap orang untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan terkini dalam bidang akademik tertentu. Diskusi dan interaksi keilmuan dapat terselenggara melalui tersedianya fasilitas internet dan web di kampus.

Penggunaan internet dan web tidak hanya dapat memberikan kontribusi yang positip terhadap kegiatan akademik mahasiswa tapi juga bagi dosen. Internet dan web dapat memberi kemungkinan bagi dosen untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan dalam mata kuliah yang menjadi bidang ampuannya. Melalui penggunaan internet dan web, dosen akan selalu siap mengajarkan ilmu pengetahuan yang mutakhir kepada mahasiswa. Hal ini tentu saja menuntut kemampuan dosen itu sendiri untuk selalu giat mengakses website dalam bidang yang menjadi keahliannya. Hal ini sejalan dengan definisi Pannen (2003) mengenai media dan teknologi pembelajaran di PT dalam arti luas yang mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan sumberdaya manusia (humanware) yang dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar mahasiswa.

PEMANFAATAN MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DI PT

Studi tentang pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran telah dilakukan di sejumlah PT Swasta (PTS). Penelitian yang dilakukan Pribadi, dkk (2001) menemukan bahwa 35,53 % responden dari 612 dosen PTS menyatakan selalu menggunakan media dan teknologi pembelajaran dalam aktivitas perkuliahan yang mereka lakukan. Jenis media yang digunakan sangat beragam mulai dari media yang sederhana sampai media elektronik dan media berbasis komputer. Penelitian yang sama juga menunjukkan bahwa 69% responden memiliki beragam jenis media yang dikelola oleh PTS.

Pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran di PT selain dapat memberi kontribusi terhadap pengetahuan dan keterampilan mahasiswa juga dapat membantu tenaga pengajar di PT untuk mempermudah proses belajar, memperjelas materi pembelajaran dengan beragam contoh yang konkret, memfasilitasi interaksi dengan siswa, memberi kesempatan praktek kepada siswa, dan memberi kesempatan evaluasi beragam bentuk media dan teknologi pembelajaran (Pannen, dkk, 2003).

Pendapat lain tentang kontribusi pemanfaatan media dan teknologi dalam proses pembelajaran menurut Kemp & Dayton (1986) adalah (1) the delivery of instruction can be more standardized, (2) the instruction can be more interesting, (3) learning becomes more interactive through accepted learning theory, (4) the length of time required for instruction can be reduced, (5) the quality of learning can be improved, (6) the instruction can be provided when and where desired or necessary, and (7) the positive attitude of students toward what they are learning and to the learning process itself can be enhanced.

Agar pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran dapat memberi kontribusi yang positip terhadap hasil belajar mahasiswa, maka pengguna media harus mempertimbangkan beberapa faktor pemilihan media. Smith dan Ragan (1993) mengemukakan faktor-faktor pemilihan media dalam pembelajaran adalah:

“(1) the learning task along along with the instructional conditions that facilitate the learning of the task, (2) the characteristics of the learners, (3) the learning context andother practical matters that influence the appropriteness of the medium, and (4) The attributes of the potential media (what each potential media can and cannot do).” (hal. 345)

Analisis data dilakukan terhadap sejumlah dokumen laporan Teaching Grant dan beberapa proyek di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional (Dirjen Dikti). Penentuan sampel dilakukan berdasarkan ketersediaan dan akses terhadap dokumen laporan dari berbagai perguruan tinggi antara lain: UNS, UNRAM, UNRI, STSI, UT, UNSOED, IKIP SINGARAJA, UM, UNHALUM,UNAIR, ITB, UNPAD, UNIBRAW, ITS, UNSRI, UGM, IPB, UNTAN, UNAND, UNIV. PAPUA, UNJ, UNP, UNIMA, IKIP GORONTALO, UNILA, UNMUL, UNUD, UNSYIAH, UNY, UNIMED.

Hasil analisis terhadap 238 dokumen laporan Teaching Grant dan Hibah Bersaing dari Dirjen Dikti yang berkaitan dengan pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran di PTN menunjukkan bahwa media dan teknologi pembelajaran digunakan untuk berbagai aktivitas pembelajaran seperti yang terlihat dalam Tabel 1.

Tabel 1. Pemanfaatan Media dan Teknologi Pembelajaran dalam Aktivitas Pembelajaran di PT

  Aktivitas Pembelajaran

Pemanfaatan

(n)

(%)

Percobaan di lapangan

45

18,90

Percobaan di laboratorium

27

11.34

Workshop

42

17.64

Presentasi dan pengajaran

25

10.50

Simulasi

24

10.08

Belajar individual

21

8.82

Alat bantu mengajar

36

15.12

Belajar melalui jaringan

18

7.56

Analisis lebih lanjut yang dilakukan terhadap dokumen yang ada memperlihatkan bahwa media dan teknologi pembelajaran di PT digunakan dalam proses pembelajaran di beberapa bidang keilmuan seperti terlihat dalam Tabel 2.

Selain melakukan analisis terhadap dokumen yang tersedia, analisis juga dilakukan terhadap kuesioner yang disebarkan kepada dosen, pengelola media, dan mahasiswa dari PT responden. Hasil analisis memperlihatkan bahwa 54% responden menyatakan telah memiliki media dan teknologi pembelajaran sendiri untuk penyelenggaraan proses pembelajaran di PT masing-masing. Pada umumnya, PT Negeri (PTN) memiliki fasilitas media dan teknologi pembelajaran yang lebih baik secara kualitas dan kuantitas jika dibandingkan dengan PTS. PTS melakukan pengadaan media dan teknologi pembelajaran secara swadaya, sedangkan PT Negeri biasanya memperoleh bantuan melalui proyek pengembangan fasilitas pembelajaran dari Pemerintah.

Tabel 2. Pemanfaatan Media dan Teknologi Pembelajaran pada Bidang Keilmuan

Bidang Keilmuan

Pemanfaatan

(n)

(%)

Agama

11

4,62

Sastra & Filsafat

9

3.78

Sosial

24

10,08

Ekonomi

21

8.82

Hukum

13

5,46

Pertanian

22

9,24

Kehutanan

16

6.72

Pendidikan

29

12.18

Psikologi

20

8.40

Teknik

19

7,98

Seni

14

5,88

Sains

18

7,56

Keolahragaan

12

9,24

Secara umum, analisis yang dilakukan terhadap kuesioner yang dikirim kepada responden tersebut menunjukkan bahwa jenis media dan teknologi pembelajaran yang digunakan di PT dapat dilihat dalam Tabel 3.

Tabel 3. Pemanfaatan Jenis Media dan Teknologi Pembelajaran

Jenis Media dan Teknologi Pembelajaran

Jumlah Pemanfaatan

Presentasi

(n)

%

Media cetak

383

46.42

Media audio visual

86

10.42

Media laboratorium dan kit

113

13.69

Media berbasis komputer

245

29.69

Media cetak merupakan jenis media yang paling banyak digunakan dalam aktivitas pembelajaran di PT. Media cetak yang digunakan meliputi: hand out, diktat, buku teks, dan bahan lain dalam bentuk cetakan (printed).

Penggunaan media cetak tidak hanya digunakan untuk keperluan belajar mahasiswa saja tetapi juga untuk penyelenggaran pembelajaran yang dilakukan oleh dosen. Analisis data terhadap pemanfaatan jenis media dan teknologi pembelajaran (n=383) dapat dilihat dalam Tabel 4.

Media audio visual merupakan jenis media teknologi pembelajaran yang relatif jarang digunakan dalam penyelenggaraan perkuliahan (n=86). Jenis media audio visual yang paling banyak digunakan adalah media overhead transparansi (43%). Sedangkan penggunaan jenis media audio visual yang lain menempati presentasi yang hampir sama yaitu VCD ( 16%), audio (29%), dan televisi (12%)

Tabel 4. Pemanfaatan Jenis Media Cetak di PT (n=383)

Jenis Media cetak

Pemanfaatan

(n)

(%)

Hand out, diktat

111

29

Manual, panduan

66

17

Buku teks

160

42

Jurnal, laporan

46

12

Penggunaan laboratorium dan media berbentuk kit relatif lebih besar jika dibandingkan dengan penggunaan jenis media audio visual dalam kegiatan perkuliahan (n=113). Peralatan laboratorium yang digunakan dapat berupa benda sesungguhnya (realia) dan benda tiruan (model). Jenis media ini digunakan untuk memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa agar memiliki keterampilan spesifik yang diperlukan dalam suatu bidang keilmuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa laboratorium banyak digunakan untuk keperluan pembelajaran di PT (32%). Penggunaan peralatan untuk keperluan studi lapangan (field study), biasanya pada jurusan ilmu pertanian hampir sama proporsinya dengan penggunaan laboratorium (29%). Penggunaan perpustakaan untuk kegiatan belajar individual mempunyai persentasi yang lebih kecil (18%). Persentasi penggunaan peralatan workshop hampir sama dengan persentasi penggunaan simulator sebagai media dan teknologi pembelajaran

Saat ini aplikasi komputer tidak lagi hanya digunakan untuk keperluan pengetikan dan komputasi semata. Perkembangan teknologi komputer yang amat pesat telah memungkinkan individu memanfaatkan komputer untuk keperluan yang beragam. Penggunaan komputer sebagai media dan teknologi pembelajaran juga berkembang sejalan dengan pesatnya kemajuan teknologi komputer. Komputer telah digunakan dalam beragam keperluan pembelajaran seperti alat bantu desain, rekayasa dan penelitian terutama dalam bidang ilmu teknik dan sains. Analisis data pemanfaatan komputer untuk keperluan pembelajaran di PT menunjukkan hasil seperti yang terlihat dalam Tabel 5.

Tabel 5. Rincian Pemanfaatan Media Berbasis Komputer di PT (n=245)

Rincian Jenis Media Berbasis Komputer

Pemanfaatan

(n)

(%)

Aplikasi komputer dalam perkuliahan

107

43,67

Penggunaan jaringan internet (e-mail, LAN, dll)

  81

33,06

Kuliah berbasis Web

 27

11,02

Software / perangkat lunak

 24

  9.79

Presentasi (program Powerpoint)

   5

  2.04

Belajar berbantuan komputer

   4

  1,64

 

 

PEMBAHASAN

Media dan teknologi pembelajaran telah banyak dimanfaatkan oleh PT dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Penyelenggara PT yang menjadi responden dalam penelitian ini menyadari pentingnya pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran yang pada akhirnya berdampak terhadap kualitas kompetensi mahasiswa.

Hasil analisis memperlihatkan bahwa media cetak masih merupakan jenis media yang paling banyak digunakan untuk menyampaikan materi perkuliahan. Hal ini terjadi karena media cetak dipandang bersifat luwes untuk digunakan sebagai media baik dalam aktivitas pembelajaran individual maupun kelompok. Disamping itu, media cetak mempunyai harga yang relatif lebih murah jika dibandingkan dengan jenis media lain.

Media overhead transparansi merupakan jenis media audio visual yang paling banyak digunakan dalam aktivitas pembelajaran setelah papan tulis (board). Hal ini disebabkan untuk menyiapkan media tersebut sangat mudah. Walaupun saat ini telah berkembang teknologi baru yaitu proyektor LCD yang penggunaannya dapat dikombinasikan dengan komputer dan bebarapa jenis peralatan audio visual lainnya, tetapi penggunaanya masih sangat jarang. Penyebab hal ini adalah harga proyektor LCD yang cukup mahal dan masih banyak dosen yang belum terbiasa dengan permanfaatan peralatan ini baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya.

Jenis media audio visual lain yang banyak digunakan adalah VCD dan DVD. Media ini banyak digunakan untuk mengajarkan pengalaman belajar yang tidak dapat dilihat secara langsung, misalnya dalam mata kuliah mekanik dan biologi. Media video mampu memperlihatkan gerakan mekanik yang perlu dipelajari oleh mahasiswa. Penayangan gerakan mekanik dapat diperlihatkan melalui gerakan lambat sehingga mahasiswa dapat lebih memahami esensi gerakan tersebut. Dalam mata kuliah biologi, media video dapat digunakan untuk mempelajari anatomi spesies tertentu. Hal ini disebabkan media video memiliki potensi untuk memperlihatkan bagian-bagian dari suatu objek secara realistis.

Media audio pada umumnya digunakan dalam mata kuliah spesifik seperti bahasa dan seni. Rekaman audio dalam perguruan tinggi seni digunakan sebagai sarana untuk melakukan analisis terhadap jenis bunyian-bunyian tertentu. Pada fakultas bahasa dan sastra, media audio banyak digunakan untuk mempelajari pengucapan (pronounciation) suatu bahasa dan mendokumentasikan unsur suara. Pada jurusan seni, media audio dapat digunakan untuk merekam suara musik untuk dipelajari kembali oleh mahasiswa.

Penggunaan kit dan perlengkapan laboratorium banyak digunakan pada jurusan sain dan teknik. Dengan menggunakan jenis media ini mahasiswa akan memiliki pengalaman belajar langsung melalui kegiatan belajar observasi dan percobaan. Jurusan sain dan teknik pada umumnya mengharuskan mahasiswa memiliki standar kompetensi dalam menggunakan peralatan dan bahan laboratorium.

Aplikasi pengolahan kata (word processing) dan perancangan grafis (graphic design) masih mendominasi moda penggunan komputer di PT terutama PT komputer sains dan informatika. Belakangan ini tingkat computer literacy di kalangan mahasiswa sudah meningkat dibandingkan dengan masa sebelumnya. Hal ini diakibatkan oleh penggunaan komputer yang semakin diakrabi oleh mahasiswa dan pengintegrasian aplikasi komputer ke dalam tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh mahasiswa.

Pemanfaatan komputer sebagai media dan teknologi pembelajaran tidak hanya terbatas pada perangkat keras saja tetapi juga perangkat lunak. Aplikasi program komputer telah banyak dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang efektif untuk menguasai kompetensi spesifik.

Penggunaan jaringan komputer untuk perolehan informasi juga semakin banyak dilakukan oleh mahasiswa. Pertumbuhan jasa warung Internet (warnet) di lingkungan kampus telah memperbesar akses mahasiswa untuk memperoleh informasi melalui jaringan. Sebuah PT swasta, Universitas Bina Nusantara, telah melakukan integrasi penggunaan internet dan web kedalam aktivitas perkuliahan mahasiswa (Binus Center, 2003).

IMPLIKASI

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat menuntut dosen PT tidak hanya perlu perlu secara terus menerus memperbarui penguasaan materi yang akan diajarkan tapi juga mampu menyampaikan materi tersebut secara efektif kepada mahasiswa. Penggunaan media dan teknologi pembelajaran saat ini bukan merupakan suatu hal yang baru baik bagi mahasiswa maupun dosen. Jenis media yang paling banyak digunakan dalam kegiatan pembelajaran di PT saat ini masih didominasi oleh penggunaan media cetak. Jenis media lain - non cetak - belum dimanfaatkan secara optimal untuk keperluan belajar mengajar di PT.

Dosen perlu mengetahui manfaat pengunaan media dan teknologi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas penguasaan kompetensi yang perlu dimiliki oleh mahasiswa. Agar penggunaan media dan teknologi dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap kualitas hasil belajar mahasiswa maka penggunaan media dan teknologi harus diintegrasikan dengan kegiatan belajar mahasiswa.

DAFTAR RUJUKAN

Binus Center. (2003). First choice computer training for better future. Jakarta: Universitas Bina Nusantara.

Heinich, R., Molenda, M., & Russel, J.D. (1996). (3rd Ed). Instructional technology for teaching and learning: Designing instruction, integrating computers and using media. Upper Saddle River, NJ.: Merril Prentice Hall.

Kemp, J.E. & Dayton, D.K. (1986). Planning and producing instructional media. New York: Harper & Row

Pannen, P, dkk. (2003). Media dan Teknologi Pembelajaran di Perguruan Tinggi: Berani Tampil Beda. Paper dalam Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran. Yogyakarta, 22-23 Agustus 2003.

Pribadi, B & Padmo D.P. (2001). Ragam media dalam pembelajaran. applied approach di Perguruan Tinggi. PAU-PPAI, Dirjen Dikti, Depdiknas.

Pribadi, B., dkk. (2001). Laporan hasil studi kajian standarisasi dan pemanfaatan media pembelajaran di perguruan tinggi swasta (PTS). Jakarta: Direktorat Pembinaan Kelembagaan dan Pemberdayaan Peran Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Smith,P.L. & Ragan, T.J. (1993). Instructional design. New York: Macmillan Publishing Co.