KETERSEDIAAN
DAN PEMANFAATAN MEDIA
DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI
Benny A. Pribadi
(Universitas
Terbuka)
http://pk.ut.ac.id/jp/52sept04/52benny.htm,
Sabtu, 18 Maret 2006.
Perkembangan teknologi yang kontinu
dalam dunia kerja tidak hanya mengharuskan lulusan perguruan tinggi (PT)
memiliki pengetahuan yang luas akan tetapi juga memiliki keterampilan
profesional yang siap digunakan di lapangan pekerjaan. Kenyataan ini membawa konsekuensi
bahwa PT secara terus-menerus perlu melakukan peningkatan kualitas lulusan agar
memiliki kompetensi seperti yang diinginkan. UNESCO dalam konteks ini
mengemukakan kompetensi yang perlu dimiliki oleh lulusan PT yaitu: (1)
Pengetahuan yang memadai (to know),
(2) Keterampilan dalam melaksanakan tugas secara profesional (to do), (3) Kemampuan untuk tampil dalam
kesejawatan bidang ilmu/profesi (to be),
dan (4) Kemampuan memanfaatkan bidang ilmu untuk kepentingan bersama secara
etis (to live together).
Untuk dapat menghasilkan lulusan
dengan kompetensi tersebut, PT perlu melakukan perbaikan yang kontinu terhadap
fasilitas pembelajaran yang dimiliki. Salah satu bentuk fasilitas pembelajaran
yang dapat memberikan kontribusi terhadap kualitas kemampuan dan keterampilan
mahasiswa adalah ketersediaan serta pemanfaatan media dan teknologi
pembelajaran.
Artikel ini didasarkan pada hasil
survei dan observasi tentang ketersediaan serta pemanfaatan media dan teknologi
pembelajaran di sejumlah PT. Jenis media yang tersedia dan pemanfaatannya di PT
akan menjadi fokus pembahasan dalam artikel ini. Survei ketersediaan dan
pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
teknik purposive sampling dengan
menentukan 33 universitas dan PT negeri yang berpartisipasi. Penentuan sampel
didasarkan pada keterlibatan universitas dan PT tersebut dalam kegiatan Teaching Grant dan Hibah Bersaing yang diselenggarakan
oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional
(Dirjen Dikti Depdiknas).
Pengumpulan data dilakukan dengan
analisis dokumen laporan yang berkaitan dengan pemanfaatan media dan teknologi
pembelajaran yang terdapat pada universitas dan PT partisipan, kunjungan
terbatas, serta penyebaran kuesioner. Sebanyak 1000 berkas kuesioner dikirimkan
kepada semua PT Negeri dan 50 PT Swasta. Sebanyak 872 responden terlibat dalam
survei ini. Mereka adalah responden yang mengirimkan kembali kuesioner yang
disebarkan. Responden terdiri dari pimpinan PT, dosen, mahasiswa, serta
pengelola media dan teknologi pembelajaran di universitas dan PT masing-masing.
Kajian tentang ketersediaan dan
pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran di PT perlu dilakukan dalam rangka
peningkatan kualitas kemampuan dan keterampilan mahasiswa. Hal ini pada akhirnya
dapat memberi kontribusi yang positip terhadap peningkatan kualitas kompetensi
lulusan PT sehingga mampu berperan secara signifikan, baik di bidang akademik
maupun di dunia kerja kelak. Berikut ini definisi dan klasifikasi media dan
teknologi pembelajaran serta pemanfaatannya di PT.
Dalam aktivitas pembelajaran, media
dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan
pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara dosen dengan mahasiswa
(Heinich, dkk,1996). Dengan kata lain, media pembelajaran berperan sebagai
perantara dalam pembelajaran yang dilakukan oleh antara dosen dengan mahasiswa.
Heinich, Molenda, & Russel mengemukakan klasifikasi media yang dapat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu (1) Media yang tidak diproyeksikan,
(2) Media yang diproyeksikan (projected media), (3) Media audio, (4)
Media video dan film, (5) Komputer, dan (6) Multimedia berbasis komputer.
Teknogi pembelajaran adalah bidang
garapan dan keahlian yang dapat diaplikasikan untuk mengatasi masalah yang
dihadapi dalam pelaksanaan aktivitas pembelajaran. Implementasi teknologi
pembelajaran mempunyai makna adanya penggunaan teknologi baik berupa produk
maupun pemikiran konsep untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi aktivitas
pembelajaran.
Media yang tidak diproyeksikan
terdiri dari beberapa jenis yaitu : benda nyata (realia), replika dan model, kit multimedia, simulator, bahan
cetakan (printed materials), foto,
gambar, chart, poster dan grafik. Berdasarkan bentuknya, jenis media ini
dapat diklasifikasikan ke dalam media dua dimensi dan media tiga dimensi. Bahan
cetakan seperti gambar, chart, poster, foto dan grafik tergolong sebagai
media dua dimensi. Sedangkan realia, replika, model, dan simulator dapat
digolongkan sebagai media tiga dimensi.
Setiap jenis media mempunyai
karakteristik yang spesifik jika digunakan dalam aktivitas pembelajaran. Media
dua dimensi dapat berbentuk gambar yang merepresentasikan suatu objek dan
prosedur yang dapat dipelajari untuk menguasai suatu pengetahuan dan
keterampilan tertentu. Sementara itu, media tiga dimensi yang dapat berbentuk
media murah dan sederhana sampai jenis media yang mahal dan canggih, memberi
kemungkinan bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang bersifat
langsung yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan yang sedang
dipelajari. Simulator dan bahan serta perlengkapan yang terdapat di
laboratorium tergolong ke dalam jenis media tiga dimensi. Dengan menggunakan
jenis media ini mahasiswa mempelajari pengetahuan dan prosedur tertentu yang perlu
dipelajari dalam suatu mata kuliah.
Media yang diproyeksikan adalah
jenis media yang penggunaanya diproyeksikan ke layar. Jenis media yang tegolong
kedalam media yang diproyeksikan adalah overhead transparansi, film
slide, dan gambar proyeksi komputer (Computer
Image Projection).
Pada umumnya jenis media ini
digunakan untuk membantu dalam presentasi materi pembelajaran. Penggunaan media
overhead transparansi dan film slide mampu menayangkan teks dan
gambar untuk memperjelas konsep yang diajarkan. Jenis media ini mampu
menayangkan hampir semua jenis pengetahuan dan konsep melalui kombinasi
tayangan teks dan gambar. Media overhead transparansi dan film slide dapat
digunakan dalam proses belajar mengajar baik untuk kelompok sedang maupun
besar.
Perkembangan teknologi proyektor
saat ini telah memungkinkan pengajar atau presenter mempresentasikan output
komputer, baik berupa teks, gambar, maupun kombinasi keduanya. Jika digunakan
dalam proses pembelajaran maka hal ini diharapkan dapat menambah kualitas pemahaman
mahasiswa terhadap materi perkuliahan yang diajarkan. Media dan teknologi gambar proyeksi komputer masih jarang
digunakan karena harga proyektor LCD yang masih sangat mahal.
Media audio adalah bahan suara (audio)
yang direkam dalam format fisik tertentu. Secara fisik jenis media yang
tergolong sebagai media audio adalah kaset audio dan disk audio. Jenis media
ini pada dasarnya dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang berkaitan
dengan bunyi, suara, serta bahasa. Dalam jurusan seni dan bahasa, media audio
dapat memberikan kontribusi yang positif jika diintegrasikan ke dalam proses
pembelajaran. Sebagai contoh, laboratorium bahasa dan ruang akustik merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari jurusan bahasa dan jurusan etnomusikologi di
PT seni.
Media video dan film adalah gambar
bergerak yang direkam dalam format kaset video, Video Cassette Disc (VCD),
dan Digital Versatile Disc (DVD). Jenis media ini dapat digunakan
untuk mengajarkan hampir semua jenis topik perkuliahan. Namun demikian dalam
penggunaannya kita perlu mengetahui karakteristik yang spesifik dari media ini
yaitu kemampuannya dalam menayangkan objek bergerak (moving objects) dan
proses yang spesifik. Pada jurusan Biologi, misalnya, medium video dapat
digunakan untuk memperlihatkan bagaimana suatu objek atau spesies tumbuh dan
berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Medium video dapat dapat digunakan
untuk memperjelas pemahaman mahasiswa dalam pengajaran konsep gerak dan
momentum jika diintegrasikan dalam topik spesifik dalam mata kuliah fisika.
Komputer merupakan jenis media yang
secara virtual dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang
dilakukan oleh mahasiswa. Lebih dari itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan
dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang
pesat saat ini telah memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam
bentuk media di dalamnya. Dalam hal ini Heinich, Molenda, & Russel (1996)
mengemukakan bahwa :
“…It has ability to control and integrate a wide
variety of media – still pictures, graphics and moving images, as well as
printed information. The computer can also record, analyze, and react to
student responses that are typed on a keyboard or selected with a mouse. “
(hal. 228)
Saat ini teknologi komputer tidak
lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word processor) tetapi juga sebagai
sarana belajar multi media yang memungkinkan mahasiswa membuat desain dan
rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan. Sajian multimedia berbasis komputer
dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai
sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah
tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan
berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan
digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk mempelajari dan
mengajarkan materi perkuliahan yang relevan misalnya rancangan grafis dan
animasi.
Multimedia berbasis komputer dapat
pula dimanfaatkan sebagai sarana dalam melakukan simulasi untuk melatih
keterampilan dan kompetensi tertentu. Misalnya, penggunaan simulator kokpit
pesawat terbang yang memungkinkan mahasiswa dalam akademi penerbangan dapat
berlatih tanpa menghadapi risiko jatuh. Contoh lain dari penggunaan multimedia
berbasis komputer adalah tampilan multimedia dalam bentuk animasi yang
memungkinkan mahasiswa pada jurusan eksakta – biologi, kimia, dan fisika -
melakukan percobaan tanpa harus berada di laboratorium.
Perkembangan teknologi komputer saat
ini telah membentuk suatu jaringan (network)
yang dapat memberi kemungkinan bagi siswa untuk berinteraksi dengan sumber
belajar secara luas. Jaringan komputer berupa internet dan web telah
membuka akses bagi setiap orang untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
terkini dalam bidang akademik tertentu. Diskusi dan interaksi keilmuan dapat
terselenggara melalui tersedianya fasilitas internet dan web di kampus.
Penggunaan internet dan web tidak
hanya dapat memberikan kontribusi yang positip terhadap kegiatan akademik
mahasiswa tapi juga bagi dosen. Internet dan web dapat memberi kemungkinan bagi
dosen untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan dalam mata kuliah yang
menjadi bidang ampuannya. Melalui penggunaan internet dan web, dosen akan selalu
siap mengajarkan ilmu pengetahuan yang mutakhir kepada mahasiswa. Hal ini tentu
saja menuntut kemampuan dosen itu sendiri untuk selalu giat mengakses website
dalam bidang yang menjadi keahliannya. Hal ini sejalan dengan definisi Pannen
(2003) mengenai media dan teknologi pembelajaran di PT dalam arti luas yang
mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software),
dan sumberdaya manusia (humanware) yang dapat digunakan untuk memperkaya
pengalaman belajar mahasiswa.
PEMANFAATAN MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DI PT
Studi tentang pemanfaatan media dan
teknologi pembelajaran telah dilakukan di sejumlah PT Swasta (PTS). Penelitian
yang dilakukan Pribadi, dkk (2001) menemukan bahwa 35,53 % responden dari 612
dosen PTS menyatakan selalu menggunakan media dan teknologi pembelajaran dalam
aktivitas perkuliahan yang mereka lakukan. Jenis media yang digunakan sangat
beragam mulai dari media yang sederhana sampai media elektronik dan media
berbasis komputer. Penelitian yang sama juga menunjukkan bahwa 69% responden
memiliki beragam jenis media yang dikelola oleh PTS.
Pemanfaatan media dan teknologi
pembelajaran di PT selain dapat memberi kontribusi terhadap pengetahuan dan
keterampilan mahasiswa juga dapat membantu tenaga pengajar di PT untuk
mempermudah proses belajar, memperjelas materi pembelajaran dengan beragam
contoh yang konkret, memfasilitasi interaksi dengan siswa, memberi kesempatan
praktek kepada siswa, dan memberi kesempatan evaluasi beragam bentuk media dan
teknologi pembelajaran (Pannen, dkk, 2003).
Pendapat lain tentang kontribusi
pemanfaatan media dan teknologi dalam proses pembelajaran menurut Kemp &
Dayton (1986) adalah (1) the delivery of instruction can be more
standardized, (2) the instruction can be more interesting, (3) learning
becomes more interactive through accepted learning theory, (4) the
length of time required for instruction can be reduced, (5) the quality
of learning can be improved, (6) the instruction can be provided when
and where desired or necessary, and (7) the positive attitude of
students toward what they are learning and to the learning process itself can
be enhanced.
Agar pemanfaatan media dan teknologi
pembelajaran dapat memberi kontribusi yang positip terhadap hasil belajar
mahasiswa, maka pengguna media harus mempertimbangkan beberapa faktor pemilihan
media. Smith dan Ragan (1993) mengemukakan faktor-faktor pemilihan media dalam
pembelajaran adalah:
“(1) the learning task along along with the
instructional conditions that facilitate the learning of the task, (2) the
characteristics of the learners, (3) the learning context andother
practical matters that influence the appropriteness of the medium, and (4) The
attributes of the potential media (what each potential media can and cannot
do).” (hal. 345)
Analisis data dilakukan terhadap
sejumlah dokumen laporan Teaching Grant dan beberapa proyek di
lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan
Nasional (Dirjen Dikti). Penentuan sampel dilakukan berdasarkan ketersediaan
dan akses terhadap dokumen laporan dari berbagai perguruan tinggi antara lain:
UNS, UNRAM, UNRI, STSI, UT, UNSOED, IKIP SINGARAJA, UM, UNHALUM,UNAIR, ITB,
UNPAD, UNIBRAW, ITS, UNSRI, UGM, IPB, UNTAN, UNAND, UNIV. PAPUA, UNJ, UNP,
UNIMA, IKIP GORONTALO, UNILA, UNMUL, UNUD, UNSYIAH, UNY, UNIMED.
Hasil analisis terhadap 238 dokumen
laporan Teaching Grant dan Hibah Bersaing dari Dirjen Dikti yang
berkaitan dengan pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran di PTN
menunjukkan bahwa media dan teknologi pembelajaran digunakan untuk berbagai
aktivitas pembelajaran seperti yang terlihat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Pemanfaatan Media dan Teknologi Pembelajaran dalam Aktivitas
Pembelajaran di PT
Aktivitas
Pembelajaran |
Pemanfaatan |
|
(n) |
(%) |
|
Percobaan di
lapangan |
45 |
18,90 |
Percobaan di laboratorium
|
27 |
11.34 |
Workshop |
42 |
17.64 |
Presentasi dan
pengajaran |
25 |
10.50 |
Simulasi |
24 |
10.08 |
Belajar
individual |
21 |
8.82 |
Alat bantu
mengajar |
36 |
15.12 |
Belajar melalui
jaringan |
18 |
7.56 |
Analisis lebih lanjut yang dilakukan
terhadap dokumen yang ada memperlihatkan bahwa media dan teknologi pembelajaran
di PT digunakan dalam proses pembelajaran di beberapa bidang keilmuan seperti
terlihat dalam Tabel 2.
Selain melakukan analisis terhadap
dokumen yang tersedia, analisis juga dilakukan terhadap kuesioner yang
disebarkan kepada dosen, pengelola media, dan mahasiswa dari PT responden.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa 54% responden menyatakan telah memiliki
media dan teknologi pembelajaran sendiri untuk penyelenggaraan proses
pembelajaran di PT masing-masing. Pada umumnya, PT Negeri (PTN) memiliki
fasilitas media dan teknologi pembelajaran yang lebih baik secara kualitas dan
kuantitas jika dibandingkan dengan PTS. PTS melakukan pengadaan media dan
teknologi pembelajaran secara swadaya, sedangkan PT Negeri biasanya memperoleh
bantuan melalui proyek pengembangan fasilitas pembelajaran dari Pemerintah.
Tabel 2. Pemanfaatan Media dan Teknologi Pembelajaran pada Bidang
Keilmuan
Bidang Keilmuan |
Pemanfaatan |
|
(n) |
(%) |
|
Agama |
11 |
4,62 |
Sastra & Filsafat |
9 |
3.78 |
Sosial |
24 |
10,08 |
Ekonomi |
21 |
8.82 |
Hukum |
13 |
5,46 |
Pertanian |
22 |
9,24 |
Kehutanan |
16 |
6.72 |
Pendidikan |
29 |
12.18 |
Psikologi |
20 |
8.40 |
Teknik |
19 |
7,98 |
Seni |
14 |
5,88 |
Sains |
18 |
7,56 |
Keolahragaan |
12 |
9,24 |
Secara umum, analisis yang dilakukan
terhadap kuesioner yang dikirim kepada responden tersebut menunjukkan bahwa
jenis media dan teknologi pembelajaran yang digunakan di PT dapat dilihat dalam
Tabel 3.
Tabel 3. Pemanfaatan Jenis Media dan
Teknologi Pembelajaran
Jenis Media dan Teknologi Pembelajaran |
Jumlah Pemanfaatan |
Presentasi |
(n) |
% |
|
Media cetak |
383 |
46.42 |
Media audio visual |
86 |
10.42 |
Media laboratorium dan kit |
113 |
13.69 |
Media berbasis komputer |
245 |
29.69 |
Media cetak merupakan jenis media
yang paling banyak digunakan dalam aktivitas pembelajaran di PT. Media cetak
yang digunakan meliputi: hand out, diktat, buku teks, dan bahan lain
dalam bentuk cetakan (printed).
Penggunaan media cetak tidak hanya
digunakan untuk keperluan belajar mahasiswa saja tetapi juga untuk
penyelenggaran pembelajaran yang dilakukan oleh dosen. Analisis data terhadap
pemanfaatan jenis media dan teknologi pembelajaran (n=383) dapat dilihat dalam
Tabel 4.
Media audio visual merupakan jenis
media teknologi pembelajaran yang relatif jarang digunakan dalam
penyelenggaraan perkuliahan (n=86). Jenis media audio visual yang paling banyak
digunakan adalah media overhead transparansi (43%). Sedangkan penggunaan
jenis media audio visual yang lain menempati presentasi yang hampir sama yaitu
VCD ( 16%), audio (29%), dan televisi (12%)
Tabel 4. Pemanfaatan Jenis Media
Cetak di PT (n=383)
Jenis Media cetak |
Pemanfaatan |
|
(n) |
(%) |
|
Hand out, diktat |
111 |
29 |
Manual, panduan |
66 |
17 |
Buku teks |
160 |
42 |
Jurnal, laporan |
46 |
12 |
Penggunaan laboratorium dan media
berbentuk kit relatif lebih besar jika dibandingkan dengan penggunaan jenis
media audio visual dalam kegiatan perkuliahan (n=113). Peralatan laboratorium
yang digunakan dapat berupa benda sesungguhnya (realia) dan benda tiruan
(model). Jenis media ini digunakan untuk memberikan pengalaman belajar bagi
mahasiswa agar memiliki keterampilan spesifik yang diperlukan dalam suatu
bidang keilmuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa laboratorium banyak digunakan
untuk keperluan pembelajaran di PT (32%). Penggunaan peralatan untuk keperluan
studi lapangan (field study), biasanya pada jurusan ilmu pertanian
hampir sama proporsinya dengan penggunaan laboratorium (29%). Penggunaan
perpustakaan untuk kegiatan belajar individual mempunyai persentasi yang lebih
kecil (18%). Persentasi penggunaan peralatan workshop hampir sama dengan
persentasi penggunaan simulator sebagai media dan teknologi pembelajaran
Saat ini aplikasi komputer tidak
lagi hanya digunakan untuk keperluan pengetikan dan komputasi semata. Perkembangan
teknologi komputer yang amat pesat telah memungkinkan individu memanfaatkan
komputer untuk keperluan yang beragam. Penggunaan komputer sebagai media dan
teknologi pembelajaran juga berkembang sejalan dengan pesatnya kemajuan
teknologi komputer. Komputer telah digunakan dalam beragam keperluan
pembelajaran seperti alat bantu desain, rekayasa dan penelitian terutama dalam
bidang ilmu teknik dan sains. Analisis data pemanfaatan komputer untuk
keperluan pembelajaran di PT menunjukkan hasil seperti yang terlihat dalam
Tabel 5.
Tabel 5. Rincian Pemanfaatan Media
Berbasis Komputer di PT (n=245)
Rincian Jenis Media Berbasis Komputer |
Pemanfaatan |
|
(n) |
(%) |
|
Aplikasi komputer
dalam perkuliahan |
107 |
43,67 |
Penggunaan
jaringan internet (e-mail, LAN, dll) |
81 |
33,06 |
Kuliah berbasis
Web |
27 |
11,02 |
Software / perangkat lunak
|
24 |
9.79 |
Presentasi
(program Powerpoint) |
5 |
2.04 |
Belajar
berbantuan komputer |
4 |
1,64 |
PEMBAHASAN
Media dan teknologi pembelajaran
telah banyak dimanfaatkan oleh PT dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
Penyelenggara PT yang menjadi responden dalam penelitian ini menyadari
pentingnya pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran dalam meningkatkan mutu
proses pembelajaran yang pada akhirnya berdampak terhadap kualitas kompetensi
mahasiswa.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa
media cetak masih merupakan jenis media yang paling banyak digunakan untuk
menyampaikan materi perkuliahan. Hal ini terjadi karena media cetak dipandang
bersifat luwes untuk digunakan sebagai media baik dalam aktivitas pembelajaran
individual maupun kelompok. Disamping itu, media cetak mempunyai harga yang
relatif lebih murah jika dibandingkan dengan jenis media lain.
Media overhead transparansi
merupakan jenis media audio visual yang paling banyak digunakan dalam aktivitas
pembelajaran setelah papan tulis (board). Hal ini disebabkan untuk
menyiapkan media tersebut sangat mudah. Walaupun saat ini telah berkembang
teknologi baru yaitu proyektor LCD yang penggunaannya dapat dikombinasikan
dengan komputer dan bebarapa jenis peralatan audio visual lainnya, tetapi
penggunaanya masih sangat jarang. Penyebab hal ini adalah harga proyektor LCD
yang cukup mahal dan masih banyak dosen yang belum terbiasa dengan permanfaatan
peralatan ini baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya.
Jenis media audio visual lain yang
banyak digunakan adalah VCD dan DVD. Media ini banyak digunakan untuk
mengajarkan pengalaman belajar yang tidak dapat dilihat secara langsung,
misalnya dalam mata kuliah mekanik dan biologi. Media video mampu
memperlihatkan gerakan mekanik yang perlu dipelajari oleh mahasiswa. Penayangan
gerakan mekanik dapat diperlihatkan melalui gerakan lambat sehingga mahasiswa
dapat lebih memahami esensi gerakan tersebut. Dalam mata kuliah biologi, media
video dapat digunakan untuk mempelajari anatomi spesies tertentu. Hal ini
disebabkan media video memiliki potensi untuk memperlihatkan bagian-bagian dari
suatu objek secara realistis.
Media audio pada umumnya digunakan
dalam mata kuliah spesifik seperti bahasa dan seni. Rekaman audio dalam
perguruan tinggi seni digunakan sebagai sarana untuk melakukan analisis
terhadap jenis bunyian-bunyian tertentu. Pada fakultas bahasa dan sastra, media
audio banyak digunakan untuk mempelajari pengucapan (pronounciation)
suatu bahasa dan mendokumentasikan unsur suara. Pada jurusan seni, media audio
dapat digunakan untuk merekam suara musik untuk dipelajari kembali oleh
mahasiswa.
Penggunaan kit dan perlengkapan
laboratorium banyak digunakan pada jurusan sain dan teknik. Dengan menggunakan
jenis media ini mahasiswa akan memiliki pengalaman belajar langsung melalui
kegiatan belajar observasi dan percobaan. Jurusan sain dan teknik pada umumnya
mengharuskan mahasiswa memiliki standar kompetensi dalam menggunakan peralatan
dan bahan laboratorium.
Aplikasi pengolahan kata (word
processing) dan perancangan grafis (graphic design) masih
mendominasi moda penggunan komputer di PT terutama PT komputer sains dan
informatika. Belakangan ini tingkat computer literacy di kalangan
mahasiswa sudah meningkat dibandingkan dengan masa sebelumnya. Hal ini
diakibatkan oleh penggunaan komputer yang semakin diakrabi oleh mahasiswa dan
pengintegrasian aplikasi komputer ke dalam tugas-tugas yang harus diselesaikan
oleh mahasiswa.
Pemanfaatan komputer sebagai media
dan teknologi pembelajaran tidak hanya terbatas pada perangkat keras saja
tetapi juga perangkat lunak. Aplikasi program komputer telah banyak
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang efektif untuk menguasai kompetensi
spesifik.
Penggunaan jaringan komputer untuk
perolehan informasi juga semakin banyak dilakukan oleh mahasiswa. Pertumbuhan
jasa warung Internet (warnet) di lingkungan kampus telah memperbesar akses
mahasiswa untuk memperoleh informasi melalui jaringan. Sebuah PT swasta,
Universitas Bina Nusantara, telah melakukan integrasi penggunaan internet dan
web kedalam aktivitas perkuliahan mahasiswa (
IMPLIKASI
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkembang pesat menuntut dosen PT tidak hanya perlu perlu secara terus menerus
memperbarui penguasaan materi yang akan diajarkan tapi juga mampu menyampaikan
materi tersebut secara efektif kepada mahasiswa. Penggunaan media dan teknologi
pembelajaran saat ini bukan merupakan suatu hal yang baru baik bagi mahasiswa
maupun dosen. Jenis media yang paling banyak digunakan dalam kegiatan
pembelajaran di PT saat ini masih didominasi oleh penggunaan media cetak. Jenis
media lain - non cetak - belum dimanfaatkan secara optimal untuk keperluan
belajar mengajar di PT.
Dosen perlu mengetahui manfaat
pengunaan media dan teknologi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
penguasaan kompetensi yang perlu dimiliki oleh mahasiswa. Agar penggunaan media
dan teknologi dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap kualitas hasil
belajar mahasiswa maka penggunaan media dan teknologi harus diintegrasikan
dengan kegiatan belajar mahasiswa.
DAFTAR RUJUKAN
Heinich, R., Molenda, M., & Russel, J.D. (1996). (3rd Ed). Instructional technology for
teaching and learning: Designing instruction, integrating computers and using
media.
Kemp, J.E. & Dayton, D.K. (1986). Planning and producing instructional
media.
Pannen, P, dkk. (2003). Media dan Teknologi Pembelajaran di Perguruan
Tinggi: Berani Tampil Beda. Paper dalam Seminar Nasional Teknologi
Pembelajaran.
Pribadi, B & Padmo D.P. (2001). Ragam media dalam pembelajaran.
applied approach di Perguruan Tinggi. PAU-PPAI, Dirjen Dikti, Depdiknas.
Pribadi, B., dkk. (2001). Laporan hasil studi kajian standarisasi dan
pemanfaatan media pembelajaran di perguruan tinggi swasta (PTS).
Smith,P.L. & Ragan, T.J. (1993). Instructional
design.